Ujian Hidup, Pelajaran, dan Allah sebaik-baiknya pengatur takdir

Ujian Hidup, Pelajaran, dan Allah sebaik-baiknya pengatur takdir

Kalau di sekolah atau di kampus, biasanya kita nerima pelajaran dulu sebelum lanjut ke ujian. Tapi kalau dalam hidup, rasa-rasanya terbalik ya? Seringnya, kita diberikan ujian terlebih dahulu sama Allah, setelah itu baru kita bisa mengambil pelajaran. Ya walaupun tidak semua yang diberikan ujian oleh Allah bisa mengambil pelajaran sih, kadang masih ada aja orang yang udah dikasih ujian sama Allah tapi masih tetep ndableg. Tapi ya secara umum polanya seperti itu = Ujian hidup ➡️ Pelajaran ➡️ Perubahan menuju lebih baik.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pas bulan Ramadhan kemarin, sekitar bulan Maret 2025, gua mengalami sebuah ujian. Gua gak akan cerita detail dari ujian ini seperti apa. Yang pasti ujian yang gua alamin ini sangat stresful menurut gua, dan efek negatifnya ke diri gua lumayan banyak wkwkwk. Dalam sepekan, berat badan gua turun lumayan cepat, mungkin ada sekitar 6 kg turunnya. Terus saat di rumah pun, bawaannya jadi ngantuk terus, gak bersemangat. Terlebih lagi pada saat ngantor (waktu itu masih di kantor lama), kerjaan tetep dikerjain, tapi ya jadi beda lah suasana hati tuh. Yaa sebagaimana hidup, pasti ada aja kan ya ujian, dan setiap orang tentu punya ujiannya masing-masing. Begitu juga gua, sebagaimana manusia biasa, pasti gua gak akan bisa lepas dari yang namanya ujian hidup. Dan ujian yang menimpa gua waktu itu, cukup bikin gua berasa “kena mental” banget.

Tapi sebagaimana ujian hidup yang sejati, akan selalu ada jalan keluarnya, bukan? Dan gua selalu yakin, Allah selalu membukakan jalan keluar bagi hamba-hambanya yang sedang tertimpa ujian. Yang penting hamba tersebut bertakwa sama Allah, minta pertolongan sama Allah, memohon ampun atas dosa-dosanya, dan yang pasti terus istiqomah berdoa sama Allah agar dibukakan jalan keluar. Dan gua sangat yakin akan hal itu, karena janji Allah adalah benar. Allah punya jalannya sendiri dalam menentukan takdir, juga dalam mendidik seorang hamba. Dalam ujian gua kemarin itu, Allah memberi teguran ke gua dan seakan-akan berkata: “Kamu saya kasih ujian begini supaya sadar kalau kamu tuh cuma manusia biasa. Kamu punya kekurangan A B C D – Z, maka perbaikilah diri kamu. Kamu coba lihat apa aja salah kamu, dan segera bertaubatlah. Kembalilah kepadaku. Dan jangan banyak mengeluh jikalau apa yang kamu doakan belum tercapai, karena tentu aku lebih tau yang terbaik untukmu”

Mengapa gua mengutip kalimat “Dan jangan banyak mengeluh kalau apa yang kamu doakan belum tercapai, karena tentu aku lebih tau yang terbaik untukmu”?.
Jadi, sekitar awal bulan Januari 2025, gua punya suatu keinginan, gua berdoa sama Allah agar apa yang gua inginkan ini tercapai di akhir bulan Januari. Tapi qodarullah, pas waktunya tiba, ternyata apa yang gua doakan gak terkabul. Bahkan lebih dibawah dari ekspektasi yang gua bayangkan sebelumnya. Jujur disitu gua agak sedih sih, dan mungkin agak kecewa juga karena apa yang gua doakan gak terkabul (Yaa Allah maafkanlah hamba soal ini🙏). Tapi ya gua gak bisa apa-apa kan kecuali menerima takdir dan menjalani hari seperti biasa? Jadi ya gua berusaha berlapang dada atas doa gua yang belum dikabulkan Allah, dan jalanin hari-hari seperti biasa.

Kemudian kurang lebih sebulan setelah gua berdoa yang tadi, pas bulan Maret itu, gua tertimpa ujian sebagaimana yang gua tulis di awal tadi. Selang beberapa hari kemudian, gua menerima kabar buruk lanjutan, yang mana itu cukup bikin gua semakin down. Disitu gua ngerasa kayak, duh ya Allah kok makin berat ya ujiannya?

Sampai akhirnya, belakangan gua baru menyadari, ini ada kaitannya sama doa gua yang ga dikabulkan tadi. Jika saja waktu itu doa gua terkabul, mungkin saja gua bakal menerima ujian yang tarafnya JAUH lebih berat buat gua jalankan. Tapi pada saat itu, Allah gak mengabulkan doa gua, tujuannya supaya gua terhindar dari mudhorot dari hal yang gua doakan itu. Karena kalau waktu itu doa gua langsung dikabulkan di akhir Januari, bisa jadi gua ngalamin ujian yang jauh lebih besar lagi (lagi dan lagi gua gak bisa cerita detailnya).

Disini gua merasa amazed sama Allah, bagaimana DIA mengatur sebuah skenario, menahan sebuah takdir untuk menggantikannya dengan takdir lain yang lebih baik. Dan bagaimana DIA menghindari gua dari sebuah musibah yang lebih besar mudharatnya. Ini tuh pelajaran yang baru bisa gua petik belakangan setelah doa gua gak terkabulkan.

Memang terkadang, apa yang kita doakan, tidak selalu langsung dikabulkan sama Allah. Tapi sebagaimana janji Allah, Allah pasti akan ganti dengan yang lebih baik, bukan? Dan ini terjadi langsung di hidup gua. Dalam hal ini, Allah bukan hanya menggantikannya dengan lebih baik, tapi Allah juga menghindari gua dari ujian yang lebih besar mudhorotnya. Ini juga sejalan sama ceramah yang pernah gua denger dari Ustadz Khalid Basalamah. Beliau pernah menyampaikan yang intinya, kalau Allah gak langsung mengabulkan doa kita, bersabarlah dulu, berhusnuzhan dulu. Bisa jadi Allah mengabulkannya nanti di waktu yang tepat, bisa juga Allah menggantikannya dengan hal lain yang lebih baik, atau bisa juga Allah gantikan dalam bentuk pahala yang berlipat-lipat di akhirat nanti. Karena Allah yang lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita.

Dan bukan hanya itu, Allah juga menjadikan ujian ini sebagai pelajaran buat gua, agar gua bisa lebih berhati-hati dalam banyak hal. Lebih hati-hati dalam bersikap, dalam berinteraksi, dan mengetahui batasan terhadap orang lain. Harus bijak dalam melakukan sesuatu, serta menghindari hal-hal yang seharusnya gak perlu dilakukan. Ini pelajaran besar banget gua. Dan lagi-lagi, gua dibuat terkagum-kagum atas takdir yang Allah tetapkan buat gua. Allah maha besar, Allah maha berkuasa atas sesuatu, dan dialah sebaik-baik pengatur skenario. Harapannya gua bisa jadi lebih baik lagi kedepannya dalam banyak hal, terlebih lagi soal keimanan gua. Karena apa yang Allah berikan di hidup gua sudah sangat banyak, maka hendaklah gua berupaya menjadi orang yang bersyukur. Bismillah, kita mulai jalan baru kedepannya!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *